Jumat, 03 Juli 2009

Impressi Wisata Politik Tasik

Oleh: Irvan Mulyadie


Mungkin bagi sebagian masyarakat, istilah Wisata Politik belumlah begitu akrab di telinga. Yang jadi penyebabnya adalah karena sebagian masyarakat menganggap politik itu sendiri sebagai sebuah ritual serius yang sama sekali terpisah dari kegiatan wisata yang sifatnya menyenangkan. Di luar negeri sana kegiatan seperti ini sudah dikenal atau bahkan menjadi trend pada pertengahan tahun 1990-an. Padahal dalam kebisaan hidup masyarakat kita sendiri dengan disadari atau tidak sudah sering mengadakan atau mengikuti jenis wisata yang satu ini.

Wisata Politik adalah suatu kegiatan/event yang bernuansa politik dan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik. Wisata politik bisa bermacam-macam. Mulai dari mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti musium tertentu, mengikuti upacara kenegaraan, peringatan hari-hari besar dalam perjuangan kemerdekaan, bahkan termasuk di dalamnya kegiatan peringatan 17 Agustusan. Lalu bagaimana dengan pilpres 2009 sekarang?

Nah, ini dia hal menarik yang terjadi di Kota Tasikmalaya dalam sepekan ini meski acaranya sudah berkahir pada Selasa, 23 Juni 2009 di jalan Tarumanagara, kemarin. Dimana berbagai elemen masyarakat seperti KPU, LSM, Seniman, tim sukses pengusung Capres-Cawapres 2009-2014, dan pemerintah yang dalam hal ini digawangi oleh Badan Ekbang dan Linmas Kota Tasikmalaya bersatu padu untuk mensukseskan acara Arena Wisata Politik ini. Acaranya cukup luarbiasa. Mengingat materi yang dihadirkan cukup variatif serta ornamen tamu undangan adalah para tokoh penting pengelola negara di Kota Tasikmalaya.

Menurut panitia penyelenggara, Arena Wisata Politik ini dimaksudkan untuk memberikan suatu pencerahan dengan cara yang kreatif kepada masyarakat tentang pentingnya berpartisifasi dalam proses pemilihan presiden dan wakilnya yang sejatinya akan dilaksanakan pada 8 Juli nanti. Bagaimanapun, meski awalnya sempat diwarnai dengan beberapa kendala, toh pada akhirnya mampu terselenggara dengan baik juga.

***

Sesungguhnya, jika melihat pada semangat kebersamaan untuk mewujudkan pemilu damai dalam pilpres 2009 acara Wisata Politik ini sungguh sangat menjanjikan. Terutama ketika dalam kebersamaan ini, masing-masing pihak (tim sukses) peserta pilpres duduk bersama atau berdampingan meskipun terpisah di dalam stand tersendiri. Sehingga kesan saling bermusuhan yang biasanya nampak dan vulgar di hampir setiap pemberitaan mediamassa, kali ini tak terjadi.

Bahkan secara tidak langsung, kegiatan ini mampu mengundang simpati masyarakat untuk mengenal sosok calon presidennya dengan lebih dekat melalui visi dan misi yang diusungnya. Sebab selain akan mendapatkan informasi secara akurat dari sumber yang terpercaya juga akan mendapatkan pengetahuan lebih luas mengenai wacana perpolitikan Indonesia dewasa ini.

Dan hal ini sangat baik. Mengingat semakin hari suasana panas perpolitikan negara kita sedang mengalami puncaknya. Sebab bagi mayoritas masyarakat secara umum, konflik politik yang ditampilkan oleh para elit politik di tingkat tinggi yang masih berjibaku dalam persoalan kampanye dengan teknik saling serang antar kubu terasa mencemaskan. Akibatnya sudah jelas. Secara psikologis, baik disadari maupun tidak disadari mental masyarakat pun akan terganggu.

Ya, mengemas kegiatan politik praktis yang telah dicap sebagai hal tabu sehingga menjadi suatu bentuk arena wisata yang menyenangkan bukanlah perkara yang mudah. Perlu sentuhan kreatif serta niat yang tulus di dalam penyelenggaraannya. Dengan demikian, polemik yang mengatakan bahwa politik itu kotor sedikitnya akan tereliminir. Paling tidak di tataran Grassroot.

Mengutip perkataan Menbudpar Jero Wacik di Bali pada beberapa kesempatan lalu tentang potensi Wisata Politik ini yang menyatakan, dengan sadar wisata diharapkan tidak ada lagi permusuhan politik di masyarakat, karena rakyat bebas menentukan pilihannya sambil terus mengembangkan dan memanfaatkan peluang kepariwisataan yang ada. Tentu saja !


dimuat pertamakali di Harian Priangan 27 Juni 2009